Enterprise Architecture adalah satu praktek manajemen untuk memaksimalkan kontribusi dari sumber
daya perusahaan, investasi TI, dan aktivitas pembangunan sistem untuk mencapai
tujuan kinerjanya.
4 Model dari Enterprise Architecture Framework
:
• The Zachman Framework for Enterprise Architectures
• The Open Group Architecture Framework (TOGAF)
• The Federal Enterprise Architecture (FEA)
• Gartner (Meta Framework)
The Open Group Architecture Framework (TOGAF)
adalah satu kerangka terperinci dan alat
pendukung untuk mengembangkan satu Enterprise Architecture yang dipergunakan
dengan bebas oleh organisasi apapun yang mengembangkan untuk mendesain,
evaluasi, dan membangun blueprint Teknologi Informasi.
TOGAF (The Open Group ArchitectureFramework) memberikan metode
detil bagaimana membangun, mengelola, dan mengimplementasikan arsitektur
enterprise dan sistem informasi yang disebut dengan Architecture Development
Method.
Struktur dan Komponen TOGAF
• Architecture Development Method
menjelaskan
bagaimana menemukan sebuah arsitektur perusahaan/organisasi secara khusus
berdasarkan kebutuhan bisnisnya.
• Foundation Architecture (Enterprise Continuum)
sebuah
“framework-within-a-framework” yang menyediakan hubungan bagi pengumpulan asset
arsitektur yang relevan dan menyediakan bantuan petunjuk pada saat terjadinya
perpindahan abstraksi level yang berbeda.
Yang terdiri atas :
1. Technical Reference Model, model danklasifikasi dari platform
layanan generic
2. Standard Information Base, standar-standardasar dari informasi
3. Building Block Information
Base, blok-blok dasar informasi di masa datang
• Resource Base
bagian ini
memberikan sumber informasi berupa guidelines, templates, checklist, latar
belakang informasi dan detail material pendukung yang membantu arsitek dalam
penggunaan (ADM).
Architecture Development Method (ADM)
Metodologi untuk desain arsitektur didalam
TOGAF disebut architecture development method (ADM) yaitu suatu proses yang
menyeluruh, terintegrasi untuk mengembangkan dan memelihara suatu EA.
ADM dilengkapi dengan banyak alat bantu baik dalam perencanaan dan
prosesnya, yaitu :
• Satu set arsitektur view yang mencakup view bisnis, data, aplikasi
dan teknologi.
• Satu set deliverables yang direkomendasikan.
• Linkages dengan banyak studi kasus yang nyata.
• Metode untuk mengelola requirement.
• Tahap persiapan (Preliminary Phase):
Mendefinisikan kerangka dan prinsip.
• Phase A: Architecture Vision. Mendefinisikan
scope, vision dan memetakan strategi.
• Phase B: Business Architecture.
Mendeskripsikan bisnis arsitektur saat ini dan sasaran dan menentukan celah (gap)
di antara mereka.
• Phase C: Information System Architecture.
Mengembangkan arsitektur sasaran untuk data dan aplikasi.
• Phase D: Technology Architecture. Menciptakan
sasaran keseluruhan arsitektur yang akan diterapkan pada tahapan kedepan.
• Phase E: Opportunities and Solutions.
Mengembangkan strategi keseluruhan, menentukan apa yang akan dibeli, membangun
atau penggunaan ulang, dan bagaimana menerapkan arsitektur yang dideskripsikan
di phase D.
• Phase F: Migration Planning. Mendahulukan
proyek dan mengembangkan migrasi yang terencana.
• Phase G: Implementation Governance. Menentukan
persiapan untuk implementasi.
• Phase H: Architecture Change Management.
Memonitor sistem yang sedang berjalan untuk kepentingan perubahan dan
menentukan tahapan siklus.
0 komentar:
Posting Komentar