Jumat, 21 Maret 2014

CMMI

Capability Maturity Model Integration (CMMI) merupakan suatu model pendekatan dalam penilaian skala kematangan dan kemampuan sebuah organisasi perangkat lunak. CMMI pada awalnya dikenal sebagai Capability Maturity Model (CMM) yang dikembangkan oleh Software Enginnering Institute di Pittsburgh pada tahun 1987. Namun perkembangan selanjutnya CMM menjadi CMMI. CMMI mendukung proses penilaian secara bertingkat. Penilaiannya tersebut berdasarkan kuisioner dan dikembangkan secara khusus untuk perangkat lunak yang juga mendukung peningkatan proses.

CMMI memiliki 4 aturan yang dapat disesuaikan menurut organisasi software, yakni:
- System Engineering(SE)
- Software Engineering(SW )
- Integrated Product and Process Development (IPPD)
- Supplier Sourcing (SS)

Beberapa keuntungan yang diperoleh saat perusahaan menerapkan CMMI:
 Penilaian studi kualitas (assessing) atas proses kematangan (maturity) terkini.
 Meningkatkan kualitas struktur organisasi dan pemrosesan dengan mengikuti pendekatan best-practice.
      Digunakan dalam proses uji-kinerja (benchmarking) dengan organisasi lainnya.
      Meningkatkan produktivitas dan menekan resiko proyek.
      Menekan resiko dalam pengembangan perangkat lunak.
      Meningkatkan kepuasan pelanggan.
      Mempunyai fitur-fitur yang bersifat institusional, yaitu komitmen, kemampuan untuk melakukan sesuatu, analisis dan pengukuran serta verifikasi implementasi.
      Tersedianya Road Map untuk peningkatan lebih lanjut.

CMMI LEVEL

vMaturity level 1 Initialized
Secara umum, organisasi yang berapa pada level 1 adalah organisasi yang belum menjalankan CMMI. Tidak terdapatnya proses yang standar dalam pengembangan IT, banyak perubahan yang bersifat ad-hoc (begitu terdapat defect, langsung di coba diperbaiki tanpa melihat penyebab utama secara menyeleruh) dan sangat sedikit kontrol. Organisasi semacam ini umumnya sangat tergantung terhadap 'orang', tidak tergantung kepada 'sistem'. Jika terdapat satu orang yang 'cerdas', dia akan menangani semuanya sebagai 'hero' dan pada saat 'orang' ini tidak ada, maka proyek akan bergoyang.
v Maturity level 2 Managed
Organisasi ini telah memiliki beberapa proses yang sering digunakan salam setiap proyek pengembangan, tetapi tidak terdapat keseragaman secara menyeluruh. Proses sudah mulai berjalan secara konsisten, tetapi tidak menyeluruh di semua lini organisasi.
v Maturity level 3 Defined.
Pada ML3 ini sebuah organisasi telah mencapai seluruh specific dan generic goals pada Level 2 dan Level 3. Proses dicirikan dengan terjadinya penyesuaian dari kumpulan proses standar sebuah organisasi menurut pedoman-pedoman pada organisasi tersebut, menyokong hasil kerja, mengukur, dan proses menambah informasi lain menjadi milik organisasi.
v Maturity level 4 Quantitatively Managed
Pada ML4 ini, sebuah organisasi telah mencapai seluruh specific dan generic goals yang ada pada Level 2, 3, dan 4. Proses yang terjadi dapat terkontrol dan ditambah menggunakan ukuran-ukuran dan taksiran kuantitatif. Sasaran kuantitatif untuk kualitas dan kinerja proses ditetapkan dam digunakan sebagai kreteria dalam manajemen proses.
v Maturity level 5 Optimizing
Pada ML5 ini suatu organisasi telah mencapai seluruh specific dan generic goals yang ada di Level 2, 3, 4, dan 5. ML5 fokus kepada peningkatan proses secara berkesinambungan melalui inovasi teknologi.


0 komentar:

Posting Komentar